BAB
II
PEMBAHASAN
BAKAT
o
Pengertian
Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar
dapat terwujud. Selain itu bakat juga dapat juga dapat diartikan sebagai
kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau
ketramilan yang relatif biasanya bersifat umum.(misalnya bakat intelektual umum)atau yang bersifat khusus
ketramilan yang relatif biasanya bersifat umum.(misalnya bakat intelektual umum)atau yang bersifat khusus
Ø Contoh :
Bakat akademik khusus dan
bakat non akademik
Bakat dan kemampuan
dapat menentukan prestasi seseorang tapi belum tentu orang yang berbakat akan
selalu mencapai prestasi yang tinggi ini dikarenakan ada faktor” lain yang ikut
menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud, seperti faktor
lingkungan dan faktor dari diri sendiri.
o
Siapa
anak-anak berbakat itu???????
Anak-anak berbakat
adalah anak-anak yang mempunyai kemampuan yang tinggi dan menonjol baik secara
potensial maupun yang sudah nyata.
Upaya mengidentifikasi
keterbakatan seseorang :
a) Pendekatan
psikometri : melalui test bakat/test potensi akademik yang diselenggarakan oleh
pihak tertentu yang bersifat formal maupun informal.
b) Hal-hal
yang terlihat dalam perkembangan : indetifikasi biasanya dilakukan oleh guru
atau orang tua yang selalu mengamati adanya perkembangan yang berbeda dibanding
pada umumnya, karena lebih cepat. Yang selalu menjadi masalah menarik ialah
apakah keadaan yang luar biasa (mental acceleration) ini hasil dari
c) proses
kematangan(dari dalam developmental acceleration) ataukah hasil campur tangan
faktor lingkungan (environmental acceleration).
1.
d) Penampilan
yang meliputi prestasi dan perilaku : prestasi dapat lebih mudah dilihat
disekolah. Pengamatan terhadap perilaku biasanya dilakukan terhadap ekspresi,
minat , dan perhatiannya terhadap sesuatu hal
yang khusus.
e) Pendekatan
sosiometri : identifikasi bakat dilakukan dengan cara tidak normal oleh
lingkungan sosial, lingkungan permainan, d.l.l.
o
Ciri-ciri
anak berbakat :
Anak
berbakat mempunyai banyak irri-ciri dalam dirinya, antara lain :
1. Kemampuan
diatas rata-rata : tidak berarti kemampuan itu harus unggul. Yang itulah
kemampuan itu harus cukup diimbangi dengan kreativitas dan tanggung jawab
terhadap tugas. Selain itu, juga ada kemampuan umum yang diukur dengan cara
test intelegensi ataupun test prestasi, test bakat, bahkan test kemampuan
mental.
2. Kreativitas
: kemampuan seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan baru dan menerapkannya
dalam penyelesaian masalah. Kreativitas meliputi, baik irri” aptitude seperti kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam pemikiran maupun cirri”
non aptitude, seperti rasa ingin tahu, mengajkan pertanyaan dan mencari
pengalaman baru.
3. Tanggung
jawab : suatu bentuk pengikatan diri dari dalam terhadap tugas untuk menunjukan
semangat atau motivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas tanpa
adanya proses pengikatan diri dari sisi luar.
Ø Ciri-ciri
anak berbakat menurut R.A. Martison dalam bukunya The Identification of the Gifted
and Talented (1974) :
1. Membaca
pada usia dini
2. Membaca
dengan kosakata yang lebih banyak
3. Rasa
ingin tahu kuat
4. Minat
luas
5. Inisiatif
6. Luwes
dalam berpikir
7. Senang
mencoba hal-hal baru dan lain sebagainya..
2.
o
Dimensi
Dimensi ciri anak
berbakat terbagi menjadi 3(tiga) sesuai dengan ciri-ciri dalam diri anak
tersebut berdasarkan
Kuisioner Penilaian Ciri-Ciri Anak Berbakat yang harus diisi oleh guru kelas
(Munandar, 1982 ;Munandar, 1987). :
1.
Dimensi ciri-ciri
Intelektual/Kemampuan diatas rata-rata :
a) Mudah
menangkap pelajaran
b) Ingatan
baik
c) Kosa
kata luas
d) Konsentrasi
baik
e) Cermat,trampil,cerdas,
dan sebagainya..
2.
Dimensi
ciri-ciri Kreativitas :
a) Dorongan
ingin tahu besar
b) Sering
bertanya dengan baik
c) Mempunyai
banyak gagasan
d) Bebas
dalam menyatakan pendapat
e) Punya
rasa keindahan,senang berpetualang dan lain sebagainya..
3.
Dimensi ciri-ciri
motivasi :
a) Tekun
menghadapi tugas
b) Ulet
dalam kesulitan
c) Senang
dan rajin belajar, dan lain sebagainya..
Dalam ciri yang tertera
pada daftar tersebut tidak semua anak berbakat memiliki semuanya, itu semua
hanya sebuah kuisioner yang terbagi untuk beberapa wilayah yang di identifikasi
namun setiap orang berada dalam (konstelasi) tatanan yang berbeda-beda.
o
Jenis-Jenis
Bakat
Yoesoef Noesyirwan
(Fauzi 1997 ; 159-161) menggolongkan bakat menurut fungsi atau aspek-aspeknya
dan terlibat menurut prestasinya. Dalam berbagai aspek dibedakan dalam :
a)
Bakat yang Lebih
Didasarkan Psikofisik (jasmani)
Bakat jenis ini adalah bakat yang
berdasarkan pada fundament jasmaniah atau yang berhubungan dengan fisik.
b)
Bakat Kejiwaan
yang Bersifat Umum (Daya Ingat)
Bakat ini adalah kemampuan untuk
bertindak dan berpikir abstrak dengan intelegensi yang tinggi. Daya ingat ialah
kemampuan sensorik otak untuk menyimpan isi kesadaran. Daya khayal adalah
kesadaran yang berasal dari dalam diri kita sendiri sehingga kita dapat berpikir
secara spontan,kreatif,dan produktif.
Semua itu dalam penerapannya melalui
suatu proses penyesuaian diri. Intelegensi adalah kemampuan menangkap,
memahami, menjelaskan, menguraikan, memadukan, dan menyimpulkan.
c)
Bakat Kejiwaan
yang Khas dan Majemuk
Bakat ini adalah bakat yang sudah ada
dalam diri individu yang dapat diterapkan dalam lapangan.
d)
Bakat Alam
Perasaan dan Kemauan
Bakat ini berhubungan erat dengan watak
manusia seerti bagai mana melakukan kontak sosial.
Dan berdasar sifat prestasinya bakat
digolongkan dalam :
I.
Bakat
reproduktif : bakat yang berhubungan dengan daya
ingat untuk memprodusir dan menguraikan.
II.
Bakat
aplikatif : Bakat atau kemampuan memiliki, mengamalkan
dan lain-lain yang berhubungan dengan
metodenya.
III.
Bakat
interpretative : Bakat menerangkan dan dan menangkap
hasil pekerjaan orang lain.
IV.
Bakat
produktif : kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru.
o
Mengembangkan
Kemampuan Bakat
Hal
yang harus diperhatikan pertama dalam pengembangan bakat seorang anak ialah
diberinya suatu kesempatan untuk mengolah bakat anak tersebut dengan tujuan
anak tersebut tidak tertekan dalam kondisi yang ada serta adanya bantuan dari
sisi luar untuk pengenalan bakat yang belum mereka ketahui.
o Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Perkembangan Bakat
Tidak
semua bakat dapat terwujud,banyak faktor yang dapat menghambat terwujudnya
bakat seseorang misalnya:
1.faktor
lingkungan :
-situasi rumah yang tidak atau
hanya sedikit memberikan pengayaan
-sikap orang tua terhadap
pendidikan yang menunjukkan penolakan ,acuh tak acuh
-kelas yang terlalu prnuh ,dan
sebagainya
2.faktor
bahasa :
-kurang kesempatan untuk
mempelajari bahasa dengan baik
-kurang perangsang intelektual
verba l, dan sebagainya
3.
factor kebudayaan :
-kurang kesempatan mendapat pengalaman
kebudayaan yang merangsang perkembang
Intelektual
-ketidak jelasan mengenai nilai
–nilai kebudayaansehingga tidak mempunyai pegangan
4.fator
ekonomi :
-penghasilan keluarga yang rendah
-anak harus ikut mencari nafkah
-keluarga yang terlalu besar
Menurut Utami Munandar (1985) banyak usaha yang telah
dilakukan untuk mengatasi masalah identifikasi anak,yang kedudukannya tidak
menguntungkan, seperti :
1.merancang
tes yang tidak mendiskriminasi anak- anak golongan minoritas atau yang
kedudukannya tidak menguntungkan atau tes adil budaya
2.anak
–anak yang tidak biasa untuk di tes sehingga pengalaman tersebu asing baginya.
Untuk itu,diusahakan sebelum diuji anak di latih dalam situasi pengetahuan
pengetesan pengujian,
Dan lain
sebagainya
Bagi
orang tua yang mempunyai anak berbakat , biasanya menimbulkan berbagai
kekhawatiran separti bagaimana membina
anak berbakat? Bagaimana mengambangkan
bakat mareka? Dan lain sebagainya
Untuk
membantu mengatasi kekhawatiran itu J.Ginsberg dan Ch. H Horison merangkum petunjuk – petunjuk itu dalam
bukunya HOW TO HELP YOUR GIFTED
CHILD,yang isinya sebagai berikut:
1.Anak
berbakat memerlukan kasih sayang serta pembinaan yang sama seperti anak –anak yang lain
2.berikanlah
perhatian yang sama dengan anak –anak yang lain karena setiap anak dalam keluarga pda dasarnya
memerlukan perhatian yang khusus dari orang tua
3.jangan
membandingkan anak- anak berbakat dengan tetangga atau anak -anak lain
4.sempatkan
diri untuk mendengar dan menjawab pertanyaan mereka
5.usahakan
sediakan beraneka macam buku dan mengajak mereka berjalan –jalan ke tempat yang menarik untuk memperkaya pengalaman
6.berikan
kesempatan seluas-luasnya untuknya untuk memuaskan rasa ingin tahunya dengan
mejajaki macam-macam bidang.namun jangan memaksa minat–minat tertentu
7.seandainya
mereka ingin mendalami salah satu bidang yang diamati, berilah kesempatan
karena belum tentu kesmpatan itu ada di sekolah
8.kalo
anak mengatakan ingin dan bisa melakukan sesuatu sendiri ,berilah kesempatan itu
9.jangan
melebih –lebihkan bakat yang mereka punya.