CABANG – CABANG ILMU PENGETAHUAN ALAM
A. ASTRONOMI
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan
pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula,
gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar
atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)).
Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua,
sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era
prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang
berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam
Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah melakukan
pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki
sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan
modern melalui penemuan teleskop.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi
dua cabang: astronomi observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama
melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang
kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua
terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan
sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun
kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk
menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi
observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat
oleh astronomi teoretis.
B.
BIOLOGI
Biologi mempelajari ilmu mengenai kehidupan. Dari kiri
atas, bakteri Escherichia coli, tumbuhan pakis, hewan rusa, serangga kumbang
tanduk.
Biologi
atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah
“biologi” dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari
gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios (“hidup”) dan λόγος,logos (“lambang”,
“ilmu”). Istilah “ilmu hayat” dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti “ilmu
kehidupan”. Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua
makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.
Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap
kelompok organisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu
tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik).
Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok
organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula
taksonomi dan paleobiologi.
Saat ini berkembang aspek biologi yang mengkaji
kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga
kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu
astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian
pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta
biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui
bidang bioinformatika.
Asal mula biologi
Aristoteles
dan biologi
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan
berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, “filosofi alam” adalah
cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini
disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau
Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian
Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan
kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan
mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari
grup yang ia sebut Selachē (selachians).
Didirikannya
biologi modern
Istilah biologi dalam pengertian modern kelihatannya
diperkenalkan secara terpisah oleh Gottfried Reinhold Treviranus (Biologie oder
Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan Jean-Baptiste Lamarck (Hydrogéologie,
1802). Namun, istilah biologi sebenarnya telah dipakai pada 1800 oleh Karl
Friedrich Burdach. Bahkan, sebelumnya, istilah itu juga telah muncul dalam
judul buku Michael Christoph Hanov jilid ke-3 yang terbit pada 1766, yaitu
Philosophiae Naturalis Sive Physicae Dogmaticae: Geologia, Biologia, Phytologia
Generais et Dendrologia.
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang
sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali
dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu
mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan
kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan),
dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan
lingkungannya).
Pembagian
Berdasarkan Kelompok Organisme
Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam.
Taksonomi mempelajari bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan
kemiripan dan perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu
dipelajari semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan
(botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan
seterusnya.
Pembagian
berdasarkan organisasi kehidupan
Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang
terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil hingga yang terbesar yang
dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:
- sel;
- jaringan;
- organ;
- sistem
organ;
- individu;
- populasi;
- komunitas
atau masyarakat;
- ekosistem;
dan
- bioma.
Kajian-kajian subindividu mencakup biologi sel,
anatomi dan cabang-cabangnya (sitologi, histologi dan organologi), dan
fisiologi. Pembagian lebih rinci juga mungkin terjadi. Misalnya, anatomi dapat
dikhususkan pada setiap organ atau sistem (biasa terjadi dalam ilmu
kedokteran): pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).
Pembagian
berdasarkan interaksi
Hubungan antarunit kehidupan maupun antara unit
kehidupan dan lingkungannya terjadi pada semua tingkat organisasi. Selain
mempelajari kehidupan melalui berbagai tingkatan di atas, biologi juga
mempelajari hal-hal berikut, melalui cabang ilmunya masing-masing:
- biologi
perkembangan (developmental biology): ilmu yang mempelajari tahap
perkembangan makhluk hidup (ontogeni) dari telur yang dibuahi menjadi
individu;
- genetika:
ilmu yang mempelajari pewarisan keturunan;
- etologi:
ilmu yang mempelajari perilaku makhluk hidup;
- sistematika:
ilmu yang mempelajari keanekaragaman organisme dan hubungannya dengan
relasi tertentu;
- ekologi:
ilmu yang mempelajari habitat dan interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya;
- evolusi:
ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi pada makhluk hidup; dan
- ksenobiologi:
ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi.
- mikologi :
ilmu yang mempelajari mengenai cendawan/ jamur
- mikrobiologi :
ilmu yang mempelajari makhluk-makhluk mikroskopis
C.
KIMIA
Ilmu kimia adalah ilmu tentang
susunan, unsur, dan ciri-ciri zat, serta reaksi-reaksi yang menyebabkan
timbulnya zat-zat baru. Ilmu Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia")
adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi
dan sifat zat atau materi dari skala atom hinggamolekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Kata
kimia (chemistry), berasal dari bahasa mesir kreme yang berarti “bumi”, adalah ilmu yang
mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat materi, beserta segala
perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi non hayati, tetapi juga materi
hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik
yang ada di dalam bumi dan di luar angkasa. Konsep dasar yang dipelajari dalam
ilmu kimia adalah atom, unsure, ion, senyawa, molekul, zat kimia, ikatan kimia,
reaksi kimia, kimia kuantuum, hukum kimia, dan industri kimia.
Ilmu kimia juga seing disebut sebagai sentral imu pengetahuan sebab ilmu kimia
dipakai, diterapkan dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu pengetahuan yang laiin.
Banyak sekali bidang-bidang ilmu lain yang terikat dengan ilmu kimia, seperti
bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik, astronomi, farmasi,
komputer, dan sebagainya. Dalam bidang forensik, ilmu kimia digunakan sebagai
aplikasi test DNA, bidang farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik, di
bidang kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim. Dan
proses metabolisme makanan dapat dipelajari dalam cabang ilmu kimia yaitu
biokimia. Analisis kompisisi bintang dan benda angkasa lain sangat diperlukan
oleh bidang astronomi. Ilmu kimia memiliki banyak cabang dan sub cabang,
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kimia analisa, mempelajari teknik
ana;osa materi untuk menentukan komposisi dan struktur dari materi. Kimia
analisa juga mempelajari analisa standart dan metode penelitian standart
yang nantinya akan dipakai oleh cabang ilmu kimia yang lain.
- Kimia
anorganik mengkaji
sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Dari cabang ini muncul sub cabang yang lain seperti kimia katalis yang
mempalajri cara membuat dan mempelajari katalis. Kimia organometalik yaitu
mempelajri sifat dan rekasi perpaduan senyawa organik-logam.
- Kimia
organik mengkaji
struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Untuk membedakan derngan
senyawa anorganik, maka senyawa organik didefinisikan sebagai segala
senyawa yang berdasarkan rantai karbon. Mempelajari kimia organik sangat
penting bagi yang ingin mempelajari farmasi, biokimia, fitokimia, sintesis
kimia, dan ilmu yang lain.
- Biokimia adalah
cabang ilmu kimia yang mempelajari zat-zat kimia, reaksi kimia,
dan interaksi zat-zat
kimia yang terdapat dalam makhluk hidup. Biokimia dan kimia organik
berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia, biologi molekular, fisiologi,
dan genetika.
- Kimia
fisik adalah
cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat fisik dan sifat dasar materi dari
suatu sistem kimia atau proses kimia. Fokus kimia fisik umumnya berkisar
energi dan sifat thermodiamik suatu sistem. Sub cabang yang sangat penting
dari kimia fisik adalah termodinamika kimia, kinematika kimia,
elektrokimia, spektroskopi, dan thermokimia. Berikut adalah penjelasan sub
cabang dari kimia fisik:
·
Termodinamika kimia adalah kajian matematika
tentang keterkaitan antara kalor dan kerja dengan reaksi kimia atau dengan
perubahan keadaan fisik dalam batas-batas hukum-hukum termodinamika.
Termodinamika kimia dapat difahami sebagai terapan metode matematika untuk
mengkaji permasalahan kimia dan khususnya memiliki perhatian pada kespontanan
proses.
·
Kinetika kimia atau kinetika reaksi
mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia.
·
Elektrokimia adalah ilmu yang
mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
·
Spektroskopi adalah ilmu yang
mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang
dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan
materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana
"cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta
analisa kualitatif dan kuantitatif.
·
Kimia padatan merupakan kajian tentang
sintesis, struktur, dan sifat-sifat fisik material padat.
·
Kimia permukaan dapat didefinisikan
secara umum sebagai kajian reaksi kimia di permukaan. Hal ini berkaitan erat
dengan fungsionalisasi permukaan yang bertujuan mengubah susunan kimia
permukaan dengan menambahkan unsur tertentu atau gugus fungsi yang menghasilkan
berbagai dampak yang diinginkan atau peningkatan sifat-sifat permukaan atau
antarmuka.
D.
EKOLOGI
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos ("habitat") danlogos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Ekologi merupakan cabang
ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda
tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling
melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi
mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.
Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup
yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.
Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam
faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.
Terjadi hubungan antarspesies (interaksi
antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Konsep
Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan
dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan
terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu
berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri
seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi.
Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik dialam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem
pengendalian alamiah ini.
Beberapa Cabang
Ilmu dari Ekologi
Karena
sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu
yang lebih fokus, yaitu:
§ Ekologi
Tingkah Laku
§ Ekologi
Komunitas dan Sinekologi
§ Ekologi
Fisiologi
§ Ekologi
Ekosistem
§ Ekologi
Populasi
§ Ekologi
Akuatik
§ Ekologi
Api
§ Ekologi
Fungsional
§ Ekologi
Polinasi dll
E.
FISIKA
Beberapa sifat yang dipelajari dalam
fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti
hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika.
Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap
ilmu alam lainnya (biologi,kimia, geologi, dan
lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda
dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen.
Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri
meneliti dalam fisika teoretis atau fisika
eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh,
sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir
semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang
sukses.
Gampangnya, teoris berusaha
mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba
dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu,
eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan
teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka
saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis
membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada, sehingga
mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian
teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori
populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum
pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka
ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam
fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya,
dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda
dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan
kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti;
contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga
abad setelah dirumuskan olehIsaac Newton.
Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.
Sejarah
Sejak zaman purbakala, orang telah
mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa
objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang
berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya,
seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk
memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil
mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert.
Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Philosophiæ
Naturalis Principia Mathematica ("prinsip matematika dari
filsafat alam", dikenal sebagai Principia),
memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses.
Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber mekanika klasik;
dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi.
Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Principia juga memuat beberapa teori dinamika fluida.
F.
GEOLOGI
Geologi (berasal dari Yunani: γη- [ge-, "bumi"] dan λογος [logos,
"kata", "alasan"]) adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur,
sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Orang yang mempelajari
geologi disebut geolog. Mereka telah membantu dalam menentukan umur bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 miliar (4.5x109) tahun, dan
menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah cair (astenosfir) melalui proses yang
sering disebut tektonik lempeng. Geolog membantu menemukan
dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, dan uranium serta mineral lainnya yang memiliki nilai
ekonomi, sepertiasbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat, pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya
seperti belerang, klorin, dan helium.
Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang planet lainnya dalam tata surya (solar sistem). Namun istilah khusus
lainnya seperti selenology (pelajaran tentang bulan), areologi (pelajaran tentang planet Mars), dll, juga dipakai.
Kata "geologi"
pertama kali digunakan oleh Jean-André Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai
istilah yang baku oleh Horace-Bénédict de Saussure pada tahun 1779.
G.
ILMU BUMI
Ilmu bumi (earth science, geoscience) adalah
suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang
ilmu ini menggunakan gabungan ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, biologi
untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari lapisan-lapisan bumi.
Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode
ilmiah yaitu formulasi hipotesa melalui observasi dan pengumpulan data
mengenai fenomena alam yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesa-hipotesa
tersebut. Dalam ilmu bumi, peranan data sangat penting dalam menguji dan
membentuk suatu hipotesa.
a.
Geologi mempelajari lapisan batuan dari kulit
bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya. Cabang utama
dari ilmu ini adalah mineralogi, petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dansedimentologi.
b.
Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti
bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior bumi
seperti inti,mantel bumi, dan kulit
bumi serta kandungan-kandungan alaminya.
d.
Ilmu
tanah mempelajari lapisan terluar kulit bumi yang
terlibat dalam proses pembentukan tanah (ataupedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain adalah edafologi dan pedologi.
e.
Glasiologi mempelajari bagian es dari bumi (atau kriosfer).
f.
Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari bumi (atau atmosfer) antara permukaan bumi sampai lapisan
eksofer (~1000 km). Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.
·
Aeronomi : Aeronomi adalah ilmu dari wilayah
atas atmosfer, dimana disosiasi dan ionisasi sangat penting. Aeronomi adalah
cabang fisika atmosfer. Obyek yang dikaji adalah perubahan dinamika atmosfer.
pemahaman pasang surut atmosfer sangat penting dalam memahami atmosfer secara
keseluruhan. Pemodelan dan pengamatan pasang surut atmosfer yang diperlukan
untuk memantau dan memprediksi perubahan di atmosfer bumi.
g.
Oceanografi dan hidrologi mempelajari bagian air dari bumi (laut dan air tawar) atau hidrosfer. Kadang cabang ilmu ini digabungkan dengan
geofisika. oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan
(eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya.
H.
GEOGRAFI FISIK BERBASIS ILMU
Cabang ini memusatkan pada geografi
sebagai ilmu bumi,
menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan
hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka
bumi dan geografi
lingkungan.